Seiring tuntutan dan kebutuhan manusia, perkembangan Produk  Makanan dan Minuman pun demikian pesat. Beragam jenis  makanan dan minuman olahan tersedia secara praktis. Konsumen pun  dimanjakan dengan banyaknya pilihan yang ada. Dari kemasan yang terbuat  dari kaleng, plastik, dan sebagainya. Makanan sekarang telah menjadi  imej dan gaya hidup, tak lagi sekadar masalah gizi.
Beragamnya produk makanan  olahan tak lepas dari perkembangan teknologi. Apalagi ketika makanan  dan minuman secara alami hanya mempunyai masa simpan relatif pendek.  Sehingga dengan teknologi pengolahan makanan, suatu bisa didistribusikan  dan disimpan oleh konsumen untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Racun" Tambahan
  Lamanya waktu simpan produk olahan, selain karena proses  pengolahannya juga disebabkan adanya bahan tambahan makanan yang  dicampurkan didalamnya. Bahan makanan tambahan ini juga berfungsi dalam  mengatasi dan membunuh jamur atau bakteri yang sering  menyebabkan makanan cepat rusak. Sehingga makanan dapat bertahan lebih  lama.
Selain itu, bahan tambahan ini juga berfungsi untuk meningkatkan  nilai tambah dari produk olahan yang dibuat. Baik dari pewarnaan yang  lebih menarik, aroma yang lebih harum, dan rasanya yang lebih enak. Yang  juga tak kalah pentingnya tentunya menyangkut masalah penampilan,  sehingga makanan  olahan berkembang menjadi gaya hidup.
   Beberapa bahan tambahan makanan yang sering dipakai dalam produk  makanan dan minuman olahan diantaranya adalah nitrit, sulfit, BHA, BHT,  dan benzoat. Bahan ini digunakan terutama sebagai bahan pengawet. 
Dampak Bagi Pecinta Makanan dan Minuman Olahan
   
   
   Maraknya penyakit  kanker yang muncul belakangan ditengarai bersumber dari konsumsi  makanan dan minuman olahan. Namun hal ini masih menjadi perdebatan dan  belum menemukan bukti nyata. Meskipun demikian sejumlah penelitian juga  menemukan adanya efek dan dampak jangka panjang terhadap konsumsi bahan  pengawet yang dilakukan secara terus menerus.
Konsumsi terhadap produk yang menggunakan bahan pengawet sulfit  ternyata berdampak pada beberapa gejala, seperti gatal-gatal dan sesak nafas.  Begitu juga dengan sejumlah bahan pengawet lainnya ditemukan memberikan  dampak terhadap konsumen yang mengalamai alergi spesifik. 
Belakangan, kritik terhadap penggunaan bahan pengawet dalam  produk makanan dan minuman olahan makin santer terdengar. Tidak sedikit  pula produsen yang kemudian menanggapinya dengan menghilangkan adanya  bahan tambahan makanan sebagai pengawet.  Meskipun demikian, untuk  memenuhi kebutuhan tubuh terhadap zat gizi  yang terdapat dalam makanan akan lebih baik kalau Anda mengkonsumsinya  dalam bentuk segar. 
Proses pembuatan produk makanan dan minuman olahan ataupun  kemasan umumnya dilakukan dengan proses pemanasan suhu sangat tinggi.  Hal ini tentu saja akan mematikan zat gizi yang terkandung didalamnya  sehingga bisa berdampak pada kesehatan  tubuh bisa terganggu. Karena itu, kenapa Anda tidak memilih dan  mengkonsumsi makanan dalam bentuk segar (mentah) yang justru lebih  nikmat. 














0 komentar:
Posting Komentar