TOKOH  yang paling dikenal sebagai penemu kapal selam adalah Cornelius van  Drebbel. Awalnya, pembuat sketsa kapal selam adalah Leonardo da Vinci  (1452-1519), sedangkan William Bourne merancang rencana pembuatan kapal  tersebut (1578). Tapi, yang berhasil membangunnya adalah Cornelius van  Drebbel pada 1620.
Awalnya, dia  hanya melihat sketsa-sketsa yang dibuat dua temannya itu. Lalu, perlahan  van Drebbel mencoba merealisasikan sketsa yang menurutnya unik  tersebut. Standar pembangunannya tetap memakai sketsa  Bourne. Yaitu, menggunakan prinsip bahwa kapal dapat tenggelam bila  tangki diisi air. Apabila kapal akan dinaikkan ke permukaan, tanki air  dikosongkan terlebih dahulu.
Lalu,  van Drebbel mencoba menerapkan hukum Archimedes dengan memakai dayung  sebagai penggerak. Tidak cukup sampai di situ, van Drebbel terus  meng-upgrade kapal selam buatannya. Terutama dalam hal desain dengan  membentuknya seperti susunan dua perahu dan ditutup kulit.
Lubang-lubang  dayungan dibuat lebih rekat sehingga tidak kemasukan air. Van Drebble  tidak menggunakan sistem balas, tapi mencoba dengan besi agar perahu  lebih mudah menyelam.
Kapal selam  itu menjadi kapal selam yang paling tua. Sebab, badannya masih dibuat  dari kulit binatang dan rangka kayu. Van Drebbel juga membungkus kayu  dasar kapal dengan bahan waterproof dan dayung perahu dengan kulit.  Penambahan tabung udara dilakukan van Drebbel untuk menyediakan oksigen.
Perjalanan  pertamanya dilakukan bersama 12 pendayung di Sungai Thames. Dalam uji  coba tersebut, kapal itu berhasil menyelam sedalam 360-450 cm di bawah  Sungai Thames, London, selama 2-3 jam.
Model  terakhir yang dibuat van Drebbel mempunyai enam dayung dan dapat  menampung 16 penumpang. Kapal itu dapat menyelam selama tiga jam dan  belayar hingga 12-15 kaki (4-5-meter) di bawah permukaan air. Track-nya  dimulai di Westminster menuju Greenwich pulang pergi.
Kapal  selam yang tampak seperti bentuk cerutu tersebut dibuat hidrodinamik.  Menurut van Drebbel, hidrodinamik dapat mengurangi hambatan ketika  tenggelam. Dengan begitu, kapal dapat tenggelam secara mulus. Kapal  selam itu mempunyai kecepatan sekitar 18 km/jam.
Saat  ini kapal selam temuan van Drebbel mulai dikembangkan untuk tujuan  militer. Terutama sebagai kapal selam perang. Hal tersebut sebenarnya  jauh dari keinginan Drebbel ketika pertama membuat kapal selam. Dia  tidak ingin kapal selam buatannya menjadi alat pembunuh















0 komentar:
Posting Komentar